Minggu, 06 September 2015

Kelas Inspirasi Banggai Under Construction

Setelah absen di Kelas Inspirasi pertama di Banggai Laut beberapa waktu yang lalu karena ada force majeur, saya memutuskan kembali mendaftar Kelas Inspirasi untuk edisi Banggai kali ini. Kelas Inspirasi adalah adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Acara ini awalnya digagas oleh teman-teman yang aktif di Indonesia Mengajar.


Dalam acara itu, para profesional berbagi inspirasi, pengalaman, dan motivasi kepada anak-anak SD sehingga mereka bisa mendapatkan semacam gambaran mau jadi apa mereka ketika sudah besar kelak. Untuk Luwuk (Kabupaten Banggai), acara Kelas Inspirasi kali ini adalah acara edisi kedua (cmiiw) setelah edisi pertamanya diadakan di kabupaten Banggai Laut beberapa waktu yang lalu. Rencananya, Kelas Inspirasi Banggai akan diadakan di kecamatan Balantak. Sekitar seratus tiga puluh puluh kilometer dari Luwuk dengan kualitas jalan yang cukup bervariasi hehe.


Setelah mengisi form pendaftaran – apa boleh buat: sebagai inspirator – beberapa hari kemudian saya dihubungi oleh panitia yang menginformasikan tentang agenda briefing yang harus diikuti oleh para inspirator, dan juga para dokumentator. Kelas Inspirasi membagi pendaftaran peserta ke dalam dua kategori: Inspirator dan Dokumentator. Saya memilih kategori inspirator meski saya sendiri masih bingung mau ngapain aja nanti di sana hehe. Ibu guru Narti, pendongeng Rumah Baca yang biasa saya ajak kalau ada acara-acara kayak begini, sedang berhalangan hadir karena tidak dapat izin dari kepala sekolahnya. Apa boleh buat, saya harus memaksa diri untuk menyiapkan “sesuatu” yang akan saya berikan untuk mereka.


Kalo boleh jujur, saya sebenernya cuman pengen bagi-bagi buku aja buat para inspirator itu. Tapi, sayangnya, buku yang sudah dikirimkan oleh seorang teman di Jakarta sejak hari Selasa kemarin belum kunjung sampai juga di Luwuk. Padahal buku-buku itu niatnya mau saya pake sebagai “tameng” ketidakmampuan saya berdiri di depan anak-anak SD dan nyerocos panjang kali lebar kali tinggi dengan memberikannya kepada para inspirator agar dibagikan untuk anak-anak. Saya terlalu kikuk kalo harus berinteraksi dengan anak-anak kecil itu hehe. Lha sama anak saya sendiri yang cuman 3 orang itu aja kikuk, apalagi sama sekelas penuh anak-anak kecil? Saya lebih nyaman bicara dengan anak-anak secara personal, satu demi satu. Gak tau sebabnya apa, tapi saya memang lebih nyaman dengan cara seperti itu.


Meski demikian, saya sejatinya hanya ingin mengamati dan belajar dari teman-teman inspirator yang akan datang nanti. Saya ingin menyerap ilmu mereka, semangat mereka, dan inspirasi mereka karena sejujurnya saya lah orang yang paling membutuhkan inspirasi dan motivasi saat ini dalam banyak hal. Selain itu, acara ini juga salah satu bentuk pertanggungjawaban saya kepada teman yang sudah repot-repot membelikan dan mengirimkan buku-buku itu agar bisa bermanfaat untuk anak-anak.


Menunggu hari H, saya kok jadi deg-degan ya, hehe... Moga Allah mudahkan urusan ini. [wahidnugroho.com]


Kilongan, September 2015 

Reaksi:

0 celoteh:

Posting Komentar