Sabtu, 08 Desember 2007

Menulis Sajalah…


"Jangan memikirkan apa yang hendak Anda tulis, tapi tulislah apa yang sedang Anda pikirkan!" (Muhammad Anis Matta)

IJINKAN saya bertanya kepada Anda: apa hubungan antara angka dua puluh enam dengan bulan November? Mungkin keduanya tidak akan bermakna apapun bagi Anda. Tapi, dua hal tersebut memiliki makna tertentu bagi saya. Kenapa? Karena selama bulan November 2007 kemarin saya telah membuat tulisan sejumlah dua puluh enam judul. Selain itu, ada enam judul tulisan yang merupakan salinan dari buku-buku yang saya baca, dan sembilan belas judul lainnya yang belum saya kembangkan menjadi sebuah tulisan.

Entah ada angin apa yang membuat saya bisa melakukan semua ini. Alhamdulillah. Bisa jadi ini adalah akibat "pergaulan bebas" yang terjadi antara saya dengan tumpukan buku yang berserakan di kamar. Saya pernah mendengar ucapan seorang penulis, bahwa efek samping orang yang suka membaca adalah menulis. Baik menuliskan kembali apa yang sudah dibacanya, maupun menulis hal-hal lainnya yang dibahas ataupun disinggung dalam bacaannya itu. Benar-benar efek samping yang menarik.

Pada hakikatnya, saya setuju sekali dengan ide itu: orang yang suka membaca biasanya suka pula menulis. Saya pikir, inilah yang sedang terjadi dalam diri saya. Setelah sekian kurun waktu bergaul dengan tumpukan buku, lahirlah semacam "rasa ingin menyampaikan" apa yang sudah saya baca itu kepada orang lain. Rasa ingin menyampaikan itu dikemas dengan bahasa yang dibentuk melalui pemikiran seorang saya berdasarkan informasi yang ada di dalam buku yang saya baca itu. Maka lahirlah beberapa coretan kecil saya yang isinya mengulas tentang buku-buku itu dan hal-hal yang berhubungan dengannya.

Sebenarnya kebiasaan menulis ini sudah terbangun saat saya masih duduk di bangku SMA. Dahulu saya pernah ditunjuk untuk membuat mading ROHIS. Dari situlah kebiasaan corat-coret saya bermula. Kebiasaan ini semakin mendapatkan tempat ketika saya diamanahi sebagai mentor, karena saya paling suka membuat artikel-artikel sebagai materi untuk saya sampaikan kepada binaan saya. Apalagi setelah saya ditugaskan untuk menjadi anggota organisasi kemahasiswaan di kampus, dimana saya juga diserahkan kunci sekretariatnya. Sehingga jadilah saya sering berkutat di sekretariat itu sekedar untuk melampiaskan hajat corat-coret saya di sana.

Baiklah, kembali ke masalah tulisan. Dalam suatu kesempatan, ada seseorang yang pernah bertanya, bagaimana caranya untuk mulai menulis. Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah sederhana: Menulis. Itu saja. Jangan pernah berpikir bahwa kita tidak berbakat sehingga tulisan kita tidak sedap dibaca. Jangan. Buang jauh-jauh kekhawatiran itu di dalam diri kita yang hendak mulai menulis. Karena menulis itu bukan urusan bakat semata. Menulis itu lebih karena adanya pembiasaan untuk menulis. Dengan banyak berlatih, maka kita akan semakin mengetahui kelebihan dan kelemahan kita.

Jangan lupa pula untuk mempublikasikan tulisan kita kepada orang lain, bisa lewat blog, email, atau forum diskusi. Karena biasanya akan ada yang memberikan respon terhadap tulisan kita itu termasuk mengkritisi dan memberikan masukan. Nah, dari sinilah kita akan mendapatkan banyak sekali pelajaran yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan kualitas tulisan kita. "Hanya tulisan yang dipublikasikan saja yang punya nyawa dan pengaruh kepada pembacanya", demikian ujar Edi Zaques, seorang pengarang buku-buku bestseller.

Jadi, kepada kita semua yang hendak menulis saya serukan, "menulis sajalah!". Janganlah kita memikirkan apa yang akan kita tulis, menarik atau tidak tulisan kita itu, dan sebagainya, namun tuliskanlah saja apa yang sedang kita pikirkan dan rasakan. Tulislah saja dengan apapun cara yang kita suka. Jangan takut salah, karena tidak ada kata salah dalam proses belajar. Semuanya adalah sebuah proses yang sedang kita jalani menuju ke arah yang lebih baik, khususnya dalam urusan tulis-menulis, dan saya pikir ini adalah sebuah upaya awal untuk merangsang 'nafsu menulis' kita. Selanjutnya, terserah Anda.

Datu Adam, Desember 2007
Reaksi:

3 komentar:

  1. jazakallah ustadz... :)

    BalasHapus
  2. sip mas, tulisan anda semakin membuat saya terpancing. paling jago kalau disuruh mansin

    BalasHapus