Minggu, 17 September 2017

Bimbang Menimbang

Jika ada sesuatu dalam diri manusia yang tidak bisa dikuasainya, maka itu adalah hati. Manusia, sekuat apapun ia, tidak akan pernah bisa menguasai hatinya sendiri. Cinta dan benci terkadang datang tanpa diundang. Menyergap perlahan, lalu menguasai mereka dengan sedemikian tirannya. Tanpa ampun.

Bagaimana mungkin manusia bisa menguasai hatinya sedangkan ada Dia yang jadi pembatasnya, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Anfal ayat 24, “Bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya.”

Bagaimana mungkin manusia bisa menguasai hatinya, jika hati manusia berada di bawah penguasaanNya. Sebagaimana sabda Kanjeng Rasulullah, "Sesungguhnya hati-hati Bani Adam seluruhnya berada di antara dua jemari Ar Rahman, laksana satu hati Ia bolak-balikkan hati tersebut sekehendakNya."

Bicara soal hati, maka bicara pula soal cinta. Karena cinta adalah perkara hati, dan hati adalah urusan Ilahi. Demikian Ibnu Hazm pernah berkata.

Itulah sebabnya kau tidak bisa memutuskan kemana cinta di dalam hatimu itu akan berlabuh. Kepada siapa benih-benih cinta itu akan kau tanam, lalu kau semai dan kau petik buahnya di kemudian hari. Karena hatimu bukan milikmu. Bolak-baliknya ia bukanlah urusanmu.

Oleh karenanya, ketika suatu hari Rasulullah ditanya tentang siapa wanita yang paling dicintainya, ia menjawab dengan tegas, “Aisyah.” Lalu ketika ia ditanya lagi, “Bagaimana dengan Khadijah?”. Dengan mata berkaca-kaca, Rasulullah menjawab, “Inni ruziqtu hubbaha.” Sesungguhnya aku dianugerahiNya cinta kepada Khadijah.”

Hari ini, kau mungkin tengah bimbang. Entah itu bimbang menentukan langkah, atau bimbang saat menimbang sebuah jawaban yang akan menentukan seperti apa masa depan cintamu kelak. Oleh karenanya, rapalkanlah doa “Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan”, Ya Allah aku berlindung padamu dari rasa sempit dan gelisah di dada, di setiap waktu senggangmu. Ingat-ingatlah bahwa cinta adalah perkara hati dan hati adalah urusan Ilahi. Maka serahkan semua keputusan cintamu hanya padaNya. Pada Dia yang Maha Membolak-balikkan hati manusia. [wahidnugroho.com]



Meruya, September 2017
Reaksi:

0 celoteh:

Posting Komentar