tag:blogger.com,1999:blog-68980406661533190982019-04-07T06:31:32.752+08:00Nugroho's Blogsatu nama banyak ceritaWahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.comBlogger236125tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-38870164618650014282017-09-27T12:56:00.001+08:002017-09-27T12:56:41.450+08:00Hukum Enam Tahun
Di enam tahun pertama, kita akan lebih banyak bicara ketimbang mereka.
Di enam tahun yang kedua, kita akan lebih banyak mendengar dan menyimak keluh-kesah mereka ketimbang mengumbar kata-kata.
Di enam tahun yang ketiga, kita harus tahu kapan waktunya menjadi pendengar dan kapan waktunya harus berbicara.
Di enam tahun yang keempat, kita perlu bersiap mengelus dada dan meluaskan rongga jiwa.
Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-21393363869098128472017-09-25T09:58:00.002+08:002017-09-25T10:08:14.166+08:00Perawan dan Respon
Anak-anak melakukan kesalahan. Suatu hal yang wajar. Yang sudah diketahui adalah bahwa kesalahan itu dilakukan karena ketidaktahuan mereka. Ketidaktahuan itu ada di lapis pertama, sedangkan lapis keduanya adalah karena keingintahuan mereka. Ketidaktahuan yang melahirkan keingintahuan. Yang belum diketahui adalah satu: potensi risikonya seperti apa.
Yang terjadi kemudian adalah anak-anak Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-21491968896372037142017-09-17T15:04:00.001+08:002017-09-17T15:30:47.509+08:00Penundaan
Dari ketiga putri saya, baru si sulung yang sudah bisa membaca sejak usia lima tahun. Sementara kedua adiknya masih belum bisa membaca. Sebenarnya si tengah sudah bisa mengeja, tapi dia kurang percaya diri menyampaikan hasil ejaannya kecuali mengeja nama kakaknya, namanya sendiri, dan nama adiknya.
Jadi, meski sudah hapal dengan huruf-huruf dan bisa mengejanya dengan cukup lancar, ia biasa Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-11071794712760143132017-09-17T07:54:00.001+08:002017-09-17T14:58:23.047+08:00Bimbang Menimbang
Jika ada sesuatu dalam diri manusia yang tidak bisa dikuasainya, maka itu adalah hati. Manusia, sekuat apapun ia, tidak akan pernah bisa menguasai hatinya sendiri. Cinta dan benci terkadang datang tanpa diundang. Menyergap perlahan, lalu menguasai mereka dengan sedemikian tirannya. Tanpa ampun.
Bagaimana mungkin manusia bisa menguasai hatinya sedangkan ada Dia yang jadi pembatasnya, Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-75761805847431930422017-09-02T22:25:00.001+08:002017-09-02T22:37:56.787+08:00Foto
“Mas Wahid, punya foto buat ditaruh di biodata, nggak?”
Tanya orang yang menjadi perantara proses taaruf saya dengan calon istri.
“Saya cari dulu.”
Maka mulailah saya mencari-cari foto saya dalam format tercetak. Kalau kejadiannya sekarang, mungkin bakalan lebih gampang. Tinggal cekrek, kirim whatsapp, beres. Tapi ini di awal tahun 2008, ketika Friendster dan Multiply masih merajalela dan Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-15901200324230234892017-08-28T04:53:00.002+08:002017-09-25T10:21:05.677+08:00Menikah Adalah Niat Baik
Seseorang bertanya kepada saya tentang apa makna sebenarnya dari menikah? Jawaban klisenya: menikah adalah ibadah. Tapi jika redaksi ‘ibadah’ masih terlalu mengawang-awang dan terkesan berat, maka saya akan berikan opsi selanjutnya: bahwa menikah adalah niat baik.
Ketika sepasang anak manusia hendak memasuki sebuah jenjang pernikahan, maka yang melandasi semuanya itu, seharusnya, adalah niat Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-43663980418230121482017-08-26T17:55:00.001+08:002017-09-17T15:43:08.542+08:00Hanya Raga, Bukan Jiwa
Pagi ini saya menyengaja berangkat ke kantor lewat jalur yang berbeda dari biasanya. Jalanan belum ramai benar meski di beberapa lokasi sudah terjadi sedikit antrian kendaraan. Semua berjalan biasa sebagaimana yang lazimnya terjadi di wilayah pinggiran Jakarta sampai akhirnya saya melihat sebuah pemandangan yang menarik.
Ada seorang suami dan istrinya yang sedang menggendong anaknya yang masihWahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-64953513025413250962017-08-26T17:51:00.002+08:002017-09-25T10:21:26.553+08:00Klerikal Adalah Periferal
Pada sebuah kesempatan yang sudah cukup lama berlalu, istri saya berkata kepada anak-anak yang disuruhnya membantu pekerjaan di dapur dengan alasan: supaya kalau sudah nikah nanti, mereka bisa jadi istri yang bisa mengurus rumahnya dengan baik.
Saya tidak sepenuhnya setuju dengan cara pandang semacam itu. Bahwa perempuan -- ketiga anak saya perempuan -- dihimbau agar melatih dirinya Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-21236592484308488202017-08-26T17:48:00.001+08:002017-09-25T10:21:38.792+08:00Bohong
Istri mengabari saya tentang Azka yang menangis di sekolah karena dibohongi oleh teman sekelasnya. Buku yang sedang saya baca lalu saya beri penanda dan saya tutup sementara.
"Saking kesalnya dia, bukunya sampai dia robek-robek, bi," ujar makhluk cantik itu merinci situasi.
"Dia sebenernya udah diingetin sama temen-temennya yang lain supaya jangan berteman sama dia (yang bohongin dia itu)."
Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-87399207707519518482017-08-26T16:52:00.003+08:002017-09-25T10:21:54.585+08:00Cerita Tentang Harapan
Ia memang bukan yang pertama, dan ia tahu betul soal itu. Sebelum takdir mempertemukan kami berdua dalam ikatan pernikahan, saya terlebih dulu berproses dengan gadis lain yang kesemuanya berujung pada kegagalan. Bukan hanya sekali atau dua kali, tapi tiga kali. Tapi saya tidak akan merinci kegagalan-kegagalan itu di tulisan ini.
Saya lalu merenung tentang faktor yang membuat saya gagal Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-41352811317711742722017-01-21T08:54:00.004+08:002017-01-21T13:02:23.038+08:00Kehidupan
Suatu hari, putriku, dengan ransel besar di punggungnya, bertanya, "Ayah, apa itu kehidupan?"
Aku menjawab, "Anakku, kehidupan adalah anugerah Tuhan. Ia adalah kesempatan bagi manusia untuk memilih di antara dua: kebaikan atau keburukan."
Ia tampak tidak puas dan kembali bertanya.
"Ayah, aku belum mengerti tentang kebaikan dan keburukan. Jelaskan padaku tentang keduanya," pintanya lagi.
Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-6265799781348705512016-09-14T07:25:00.001+08:002017-08-28T05:04:42.142+08:00Elegi Cinta Seorang Lelaki
Setelah
sepuluh tahun dipenjara rezim tiran, hal pertama yang ingin dilakukan
oleh lelaki itu adalah menikah. Betapa hampanya dunia tanpa kehadiran
kekasih hati di sisi, demikian mungkin yang dirasakannya. Ingatannya
lalu berkelana di masa silam ketika dua proses pertunangannya menemui
kegagalan. Kegagalan yang pertama adalah dengan gadis yang berasal dari desanya sendiri.
Gadis itu Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-15505442871395957062016-09-14T07:15:00.001+08:002016-09-14T07:15:29.243+08:00Perempuan Bertopeng Gorila
Pertigaan Pasar Bengkok selalu ramai. Sesuatu yang sudah berlangsung lama, bahkan sejak saya masih sekolah dulu. Mobil dan motor berdesak-desakan, mencari ruang yang tersisa demi mengejar waktu menuju pulang, tempat dimana keluarga tercinta telah menanti di rumah. Tempat dimana punggung dan kaki yang penat tenang bertetirah.Saya lalu membelokkan motor ke kiri, ke jalan Hasyim Asyhari, berusaha Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-13877924340486415742016-09-14T07:03:00.002+08:002016-09-14T07:03:41.757+08:00Layartancap
Jalan
raya Cipondoh malam ini relatif lancar. Sebagaimana hari jumat yang
lain, jumat kali ini saya menyengaja pulang agak terlambat dari hari
biasanya. Lepas dari pertigaan Situ Cipondoh yang ramai, saya melajukan
motor dengan kecepatan perlahan. Perempatan Polsek Cipondoh yang
biasanya padat pun kini tampak lancar. Tak jauh dari perempatan itu, di sebelah kiri jalan tepat di depan
Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-52544779728814412652016-09-14T07:00:00.002+08:002016-09-14T07:00:17.618+08:00Hidup
Zaman Peralihan. Penulisnya Soe Hok Gie. Penerbitnya Mata Bangsa. Rilis pada bulan Juni tahun 2016. Buku itu baru saja saya beli beberapa waktu yang lalu dari seorang penjual buku di media sosial. Buku yang bagus. Perwajahannya menarik, tataletaknya juga nyaman dibaca. Secara umum, saya suka buku itu. Namun yang terpenting adalah isinya, dan, tak lupa, statusnya yang merupakan buku Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-8503086205148810322016-09-11T21:18:00.002+08:002016-09-11T21:18:33.734+08:00Tongkat dan Koper
Saat
menerima hadiah nobel sastra pada tahun 2006, Orhan Pamuk, novelis asal
Turki yang ketika itu keluar sebagai pemenang, memberikan sebuah pidato
berjudul Babamın Bavulu atau My Father's Suitcase. Pidato itu kemudian
ditranskrip dan dimasukan ke dalam bagian akhir dari buku kumpulan
esainya yang berjudul Other Colors. Sayang, buku bagus itu belum
diterjemahkan ke dalam bahasa IndonesiaWahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-72707653746671566562016-08-17T15:11:00.001+08:002016-08-17T15:25:11.295+08:00Belajar Dari Saitama
Setelah lama nggak move on dari anime Dragon Ball yang jadi tontonan favorit saya sejak kecil, di samping Doraemon, dan sembilan tahun setelah saya menamatkan nonton serial anime Death Note, saya akhirnya kembali menonton serial anime mulai dari episud 1 sampai tamat di season perdananya. Anime yang saya maksud adalah One Punch Man.
One Punch Man adalah kisah tentang Saitama; seorang lelaki Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-3142003663209017282016-07-30T07:59:00.002+08:002017-08-28T05:09:28.509+08:00Foto Sang Raja<!--[if gte mso 9]>
15.00
<![endif]-->
Hubungan Ikhwanul Muslimin dan Raja Farouq,
bisa dibilang, tidak pernah harmonis. Ketika terjadi perang di Palestina pada
tahun 1948 dan Ikhwan turun andil membantu pejuang Palestina di sana, bahkan
konon hingga membuat Israel nyaris kalah karenanya, Raja Farouqlah orang yang
memerintahkan milisi Ikhwan untuk dipulangkan dan akhirnya Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-30521765867823693172016-07-11T11:32:00.001+08:002016-07-11T12:51:45.919+08:00Kalau Sudah Cinta Jangan Manja<!--[if gte mso 9]>
<![endif]-->
Sudah sering
saya berkata terusterang kepadanya bahwa produk-produk kecantikan itu tidak
berguna banyak, jika tidak bisa dikatakan tidak ada sama sekali, baginya. Meski
ia kerap berdalih dan beralasan bahwa itu adalah bagian dari ikhtiarnya merawat
wajahnya yang sudah kelewat terawat itu, saya tetap tidak mengacuhkannya dan
bergeming dengan keyakinan Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-43815541166019451842016-06-28T08:56:00.002+08:002016-06-28T08:59:25.888+08:00Pele<!--[if gte mso 9]>
15.00
<![endif]-->
Untuk mengucapkan kata di atas secara benar, kita cukup mengingat
nama seorang pesepakbola yang masyhur dari dataran Brasillia: Pele. Huruf e pertama dibaca dengan
menekan bibir bagian atas ke arah depan dan menarik rahang bawah ke bagian
belakang, dan huruf e ke-dua dibaca dengan melebarkan rongga mulut, menarik
pipi ke kedua arah, dan Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-19129173649817743692016-03-22T06:11:00.000+08:002017-08-28T05:15:03.219+08:00KemewahanKemewahan.Bagi tiap orang, kata ini memiliki maknanya tersendiri. Kemewahan bisa terkait dengan jumlah uang ataupun jenis barang. Bisa juga fasilitas. Kemewahan kadang bisa menaikkan pamor penikmatnya.Tapi pendapat ini bisa jadi relatif.Luwuk adalah kota kecil. Salah satu karakter dari kota kecil adalah fleksibilitas yang dimilikinya, terutama yang terkait dengan waktu. Di kota ini, waktu dan Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-9013293127883688542016-02-15T11:41:00.000+08:002016-02-15T11:49:56.319+08:00Menjadi Wajar di Zaman Yang Makin Kurang Ajar
“Abi,” sulung saya memanggil. Di tangannya ada beberapa buah kedondong yang baru dipetiknya dari pohon di depan rumah.
“Mbak Azka mau kupas kedondong ini pakai pisau yang ada di sana,” katanya seraya menunjuk ke arah ruang tengah; ada kulit kedondong, sebuah piring plastik, dan dua buah pisau di sana, pertanda sudah ada yang mengupas kedondong sebelumnya dan meninggalkannya begitu saja.
Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-48346099309106893192016-01-22T06:38:00.001+08:002016-01-22T07:36:48.965+08:00Memantaskan Diri Dalam Berkriteria
Siapakah istri impianmu? Atau jika pertanyaan itu terlalu spesifik, perempuan seperti apakah yang ingin kau sunting dan jadikan pendamping hidupmu kelak? Redaksi “seperti apa” tidak terkait dengan kondisi fisikal. Harap buang jauh-jauh pertimbangan fisikal karena itu tidak terlalu berarti untuk sebuah rasa yang tak butuh asbab teraba. Aspek-aspek seperti kulit putih atau kuning langsat, hidung Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-70138604387091664962015-12-30T05:35:00.003+08:002016-09-14T06:40:31.996+08:00Auratmu Harga Diriku
Dalam
sebuah pesta pernikahan yang meriah di sebuah gedung, tampak sepasang suami
istri yang baru saja datang. Keduanya masih berusia muda, berpostur
proporsional, tampak terawat, dan berpendidikan. Sang suami mengenakan setelan
jas resmi berbahan katun yang halus dengan kemeja hitam yang tidak dikancing
pada bagian atasnya, bersepatu hitam mengkilat, dan potongan rambut trendi
masa kini. Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6898040666153319098.post-83018132440290368962015-12-04T05:49:00.001+08:002015-12-04T05:49:42.621+08:00Ruang Kosong<!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
<![endif]-->
Masih ingat dengan almarhum papa Agus yang tempo hari saya
posting di linimasa media sosial saya? Papa Agus adalah tetangga saya yang
berprofesi sebagai Wahid Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/08553970275912715068noreply@blogger.com0